General
5 Mitos Luar Angkasa yang Banyak Dipercaya, Cek Faktanya!
Untuk sebagian orang, luar angkasa adalah salah satu hal yang begitu sangat menarik untuk dipelajari. Namun, dalam beberapa hal tentang tempat tersebut yang sebenenarnya hanya mitos semata yang sebaliknya tidak dipercaya begitu saja.
Luar angkasa atau antariksa merupakan salah satu tempat dengan sejumlah mitos yang masih banyak dipercaya hingga saat ini. Wajar saja, karena tempat tersebut sangat luas dan menyimpan banyak misteri.
Mempelajari hal-hal yang ada di antariksa bisa menjadi sangat menarik, terutama mengungkap mitos-mitosnya. Konon, ada beberapa kejadian di sana yang dianggap benar oleh masyarakat, padahal itu hanyalah mitos.
5 Mitos Luar Angkasa yang Dipercaya Banyak Orang
Berikut ini ada beberapa mitos antariksa yang saat ini masih banyak dipercaya. Mulai dari bintang berkelip hingga sabuk asteroid yang mematikan, begini faktanya:
- Bintang Kelap-kelip di Malam Hari
Saat masih kecil, mungkin Anda sering membayangkan betapa indahnya bintang yang berkelap-kelip di malam hari. Faktanya, bintang tidak bisa berkelap-kelip. Benda antariksa ini memiliki cahaya sendiri yang mampu terus bersinar.
Cahaya bintang berasal dari sinar matahari. Bintang tampak berkelip karena cahayanya telah melewati berbagai gas dan puing-puing sebelum sampai ke Bumi. Hal ini membuat cahayanya tampak berkelip saat Anda pandang dari Bumi.
- Tidak ada Gravitasi di Ruang Angkasa
Selama ini, banyak orang yang mengira bahwa tidak ada gravitasi di ruang angkasa. Hal ini membuat astronot dan barang-barang lainnya dapat mengambang di ruang angkasa. Faktanya, masih terdapat gravitasi di ruang angkasa. Lalu, apa yang menyebabkan astronot dan benda-benda lainnya bisa mengambang di angkasa? Sebenarnya, di ruang angkasa terdapat gaya gravitasi yang kecil.
Selain itu, ruang angkasa merupakan sebuah ruang hampa udara sehingga tidak ada gaya dorong. Hal inilah yang membuat benda-benda di luar angkasa mengambang di udara. Bila di ruang angkasa tidak ada gaya gravitasi sama sekali, maka bulan tidak akan bisa mengorbit Bumi dan Bumi tidak dapat mengorbit matahari.
- Matahari Berwarna Kuning
Jika menatap langit, Anda akan melihat matahari berwarna kuning kemerahan. Faktanya, matahari tidak hanya memiliki warna kuning. Ada banyak warna yang dipancarkan oleh matahari, mulai dari kuning, merah, hijau, ungu, dan biru.
Warna-warna tersebut kemudian bersatu dan menjadi warna putih. Cahaya tersebut kemudian terpancar dan melalui atmosfer Bumi. Gelombang cahaya memiliki frekuensi gelombang tertentu.
Gelombang cahaya yang tinggi seperti biru, hijau, dan ungu akan tersebar di udara. Sementara itu, gelombang cahaya yang rendah seperti merah dan kuning akan tersebar di udara dengan jumlah yang lebih sedikit. Hal ini membuat cahaya tersebut dapat diterima oleh mata. Hasilnya, matahari menjadi tampak berwarna kuning kemerahan.
- Bumi Berputar Mengelilingi Matahari
Selama ini, khalayak awam mengantongi asumsi bahwa Bumi dan planet lainnya berputar mengorbit matahari. Ternyata, hal ini keliru. Menurut NASA, sebenarnya Bumi mengelilingi titik kasat mata yang disebut barycenter.
Barycenter merupakan titik pusat massa di angkasa yang berada di antara dua atau lebih objek di yang saling mengelilingi satu dengan yang lain. Bumi memiliki massa planet yang lebih ringan dibanding matahari. Hal ini membuat barycenter Bumi berada dekat dengan pusat matahari.
- Sabuk Asteroid Mematikan
Di dalam film-film, perjalanan melewati sabuk asteroid seolah menjadi perjalanan yang sangat menegangkan dan mematikan. Kenyataannya, tidak demikian. Faktanya, asteroid yang tersebar di sabuk asteroid memiliki jarak yang tidak berdekatan satu sama lainnya.
Bahkan, mereka terpisah jutaan kilometer jaraknya. Dengan jarak sejauh itu, seharusnya sabuk asteroid bisa dilewati dengan mudah menggunakan pesawat ruang angkasa.
Demikian beberapa mitos di luar angkasa yang banyak dipercayai orang. Dari beberapa mitos yang sudah disebutkan di atas, mana yang paling membuat Anda terkejut? Semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda!