Sejarah

5 Perjuangan Kartini bagi Perempuan dalam Sejarah Indonesia

Published

on

Sejarah Indonesia dipenuhi dengan kisah-kisah pahlawan yang berjuang untuk kemerdekaan dan kemajuan bangsa. Di antara pahlawan-pahlawan tersebut, seorang perempuan telah meninggalkan jejak yang tak terhapuskan dalam sejarah perjuangan Indonesia.

Raden Ajeng Kartini, atau lebih dikenal sebagai Kartini, adalah sosok yang menggema sebagai pelopor perjuangan perempuan Indonesia. Dalam perjuangannya, Kartini menjunjung tinggi emansipasi wanita agar mendapat kesetaraan di masyarakat.

5 Perjuangan Kartini dalam Sejarah Indonesia dalam Menegakkan Hak-Hak Perempuan

Perjalanan Kartini dalam menyuarakan hak perempuan sangat berat dan berliku. Pasalnya, pada masa itu perempuan dianggap tidak layak untuk mengenyam pendidikan.. Selengkapnya, perjuangan Kartini bisa Anda lihat di bawah ini:

  • Perjuangan Kartini untuk Pendidikan Perempuan

    Salah satu perjuangan terbesar Kartini adalah untuk memberikan hak pendidikan kepada perempuan. Pada masa itu, pendidikan untuk perempuan terbatas, bahkan hampir tidak ada. Namun, Kartini menyadari bahwa pembebasan perempuan dimulai dari pembebasan pikiran melalui pendidikan.

    Kartini memimpin perjuangan untuk memberikan akses pendidikan kepada perempuan Jawa. Ia mendirikan sekolah untuk perempuan di rumahnya dan mendorong perempuan agar memiliki pengetahuan yang lebih luas. Kartini menyadari bahwa dengan pendidikan, perempuan dapat memainkan peran yang lebih besar dalam pembangunan masyarakat.

  • Mendorong Perempuan untuk Berkarir

    Kartini memiliki keinginan besar untuk membebaskan perempuan dari cap hanya akan berakhir di dapur mengurus rumah. Ia terus memperjuangkan penyetaraan bagi wanita agar bisa berkarya tanpa batasan seperti para pria.

    Perempuan bebas berekspresi, menggapai mimpinya, mewujudkan ide-ide kreatif, memimpin gerakan, menyalurkan bakat yang dimiliki, hingga menyuarakan hasil pemikiran yang bermanfaat bagi masyarakat sekitar.

  • Mendobrak Feminisme di Indonesia

    Perjuangan RA Kartini dalam sejarah Indonesia berikutnya yaitu mendobrak feminisme di Indonesia. Ia menyuarakan pikirannya melalui sura-surat yang dikirimnya kepada orang Eropa, Estelle ‘Stella’ Zeehandelaar. Dalam surat tersebut ia menuliskan kondisi perempuan pribumi dan kondisi sosial di wilayahnya saat itu.

    Sebagian besar surat berisi keluhan serta gugatan mengenai budaya di Jawa yang dianggap menghalangi kemajuan perempuan pada masa itu. Dalam perkenalannya bersama Estelle ‘Stella’ Zeehandelaar, Kartini menggambarkan penderitaan perempuan Jawa karena terikat tradisi, yakni tidak bebas mengenyam pendidikan, harus dipingit, bersedia dinikahkan dengan lelaki asing, dan rela dimadu.

  • Perempuan Berhak Bebas dan Setara

    Dahulu, perempuan adalah objek yang harus selalu berada di kasur, sumur, dan dapur. Selain itu, mereka juga tidak diperbolehkan melihat dunia luar sebelum menikah dan terkurung di dalam rumah. Hal ini membuat Kartini semakin berapi-api untuk menyuarakan emansipasi wanita.

    Pada awal tahun 1900-an, kartini mengirimkan surah untuk Nyonya Ovink Soer. Dalam surat tersebut ia menyampaikan jika kecerdasan pikiran dan kecerdasan budi sangat dibutuhkan, baik oleh laki-laki maupun oleh perempuan.

  • Perempuan Tidak Dipandang Rendah

    Perjuangan Kartini membuka jalan bagi perubahan besar dalam peran perempuan di Indonesia. Setelah kemerdekaan, hak-hak perempuan semakin diakui, dan perlahan-lahan perempuan mulai aktif dalam berbagai bidang kehidupan.

    Hari Kartini, yang diperingati setiap tahun pada tanggal 21 April, menjadi simbol perjuangan perempuan Indonesia. Hari ini bukan hanya sekadar memperingati Kartini, tetapi juga menjadi momentum untuk merayakan pencapaian perempuan Indonesia dalam berbagai bidang.

Dengan terus mengenang perjuangan Kartini dalam sejarah Indonesia, generasi muda Indonesia diharapkan dapat terus melanjutkan perjuangan untuk kesetaraan gender dan kemajuan bangsa, menghormati dan mengambil inspirasi dari langkah-langkah Kartini yang mencerahkan jalan bagi perempuan Indonesia.

Trending

Exit mobile version