Lifestyle

Ini Profil Grace Tahir, Anak Konglomerat Gaya Hidup Sederhana

Published

on

Grace Tahir, anak kedua dari konglomerat Dato Sri Tahir, pendiri Mayapada Group, merupakan salah satu tokoh bisnis yang mencuri perhatian publik. Meski berasal dari keluarga dengan kekayaan besar yang diperkirakan mencapai Rp 83,53 triliun, Grace memilih menjalani keseharian dengan gaya hidup yang jauh dari kemewahan.

Sikap low-profile ini telah membuatnya menjadi sosok yang inspiratif di kalangan netizen. Lalu, apa rahasia dibalik kesederhanaan Grace Tahir ini. Simak selengkapnya di artikel ini.

Intip Gaya Hidup Sederhana Grace Tahir

Meski memiliki segala privilege, Grace Tahir punya gaya kehidupan yang sederhana.

1. Tumbuh dengan Nilai Kesederhanaan

Sebagai bagian dari keluarga konglomerat, Grace tentu memiliki akses terhadap segala bentuk kemewahan. Namun, pendidikan yang ditanamkan oleh kedua orang tuanya sangat fokus pada nilai-nilai kelayakan dan integritas.

Ia mengakui bahwa sang ayah, Dato Sri Tahir, mengajarkan pentingnya kerja keras, kedisiplinan, dan komitmen terhadap tanggung jawab. Nilai-nilai inilah yang membentuk kepribadian Grace hingga saat ini​

2. Memanfaatkan Keistimewaan untuk Hal Positif

Grace memahami bahwa dengan latar belakangnya, ia memiliki banyak keistimewaan. Alih-alih memanfaatkannya untuk memperkaya diri sendiri, Grace justru memanfaatkan kesempatan ini untuk berkontribusi pada masyarakat, terutama di sektor kesehatan.

Sebagai direktur di Mayapada Hospital, Grace aktif memajukan layanan kesehatan di Indonesia. Selain itu, ia juga merintis beberapa perusahaan rintisan (startup) yang fokus pada inovasi di bidang kesehatan​.

Selain peran bisnisnya, Grace juga dikenal sebagai seorang dermawan. Ia terlibat dalam berbagai kegiatan filantropi, memanfaatkan posisinya untuk mendukung berbagai inisiatif sosial, terutama yang berkaitan dengan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.

Komitmen ini mencerminkan tekadnya untuk tidak hanya menjadi “anak konglomerat”, tetapi juga seseorang yang memberi

3. Hidup Sederhana dan Rendah Hati

Yang membuat Grace semakin dikagumi adalah kehidupannya yang sederhana. Dalam beberapa kesempatan, ia terlihat mengenakan barang-barang yang sangat terjangkau. Misalnya, dalam sebuah unggahan di media sosial, ia terlihat membawa tas belanja seharga Rp4.500.000 saja.

Hal ini kontras dengan citra “crazy rich” yang biasanya melekat pada anak-anak konglomerat. Grace bahkan pernah menyatakan bahwa tas mewah seperti Hermes Birkin dianggapnya berlebihan, karena selain mahal, tas tersebut mudah rusak dan tidak praktis.

4. Konten Edukatif di Media Sosial

Di dunia digital, Grace juga aktif membagikan konten edukatif, bahkan sesekali membuat konten satir. Salah satunya adalah video di mana ia menyindir gaya hidup mewah ala “crazy rich” yang kerap dipamerkan di media sosial.

Menggunakan gaya humoris, ia menyampaikan pesan bahwa kesuksesan dan kebahagiaan sejati tidak diukur dari kemewahan, melainkan dari kontribusi dan dampak positif yang dapat diberikan kepada orang lain.

5. Filosofi Hidup, Tetap Membumi

Meskipun lahir dari keluarga yang kaya raya, Grace Tahir selalu menekankan pentingnya untuk tetap membumi. Ia tidak ingin terlena dengan kemewahan, dan selalu berusaha menjaga hubungan yang harmonis dengan keluarga serta orang-orang di sekitarnya. Baginya, uang bukanlah segalanya.

Filosofi hidup ini ia tanamkan pada keluarganya dan menjadi prinsip utama dalam menjalani kehidupannya​

Dengan gaya hidup sederhana dan komitmen untuk memberi manfaat bagi masyarakat, Grace Tahir menjadi contoh nyata bagaimana kekayaan dan kesuksesan bisa berjalan seiring dengan kerendahan hati.

Terlepas dari semua keistimewaan yang ia miliki, Grace tetap fokus pada hal-hal yang lebih penting dalam hidup, yaitu nilai-nilai yang ditanamkan oleh keluarganya.

Trending

Exit mobile version