Ekonomi

Mengenal WTO, Organisasi Penting di Lingkup Ekonomi Global

Published

on

Dalam dunia ekonomi global, World Trade Organization (WTO) atau Organisasi Perdagangan Dunia memiliki peran yang sangat vital. Sebagai sebuah organisasi global, WTO berperan mengatur hubungan perdagangan antar negara.

Itu sebabnya, peran dan fungsi WTO turut mempengaruhi kebijakan ekonomi secara luas di berbagai belahan dunia. Lalu, seperti apa sejarah terbentuknya WTO, dan seperti apa pengaruhnya bagi perekonomian Indonesia? Berikut ini ulasan lengkapnya.

Mengenal World Trade Organization (WTO) sebagai Organisasi Ekonomi Global

Secara sederhana, WTO adalah forum di mana negara-negara anggota berunding dan menegosiasikan perjanjian perdagangan untuk mengatur hubungan perdagangan internasional antar berbagai negara di seluruh dunia. Ini dia sejarah, tujuan, beserta tugasnya:

Sejarah Terbentuknya WTO

Sejarah WTO berawal dari negosiasi yang dikenal sebagai “Uruguay Round” pada periode 1986-1994. Sebelumnya, negosiasi terkait perdagangan internasional telah dilakukan di bawah General Agreement on Tariffs and Trade (GATT).

Meskipun berhasil mengurangi hambatan perdagangan, namun GATT memiliki keterbatasan dalam menangani masalah perdagangan yang semakin kompleks.

Hingga akhirnya, WTO didirikan pada 1 Januari tahun 1995 sebagai penerus GATT, dengan tujuan untuk memperluas cakupan perjanjian perdagangan dan memberikan landasan hukum yang lebih kuat bagi aturan perdagangan global.

Tujuan dan Tugas WTO

Sebagai Organisasi Perdagangan Dunia, tujuan utama WTO adalah membantu produsen, eksportir, dan importir untuk melakukan kegiatan perdagangan mereka secara lebih lancar dan adil.

Mereka bertujuan untuk meningkatkan keterbukaan pasar global, mengurangi hambatan perdagangan, serta mendorong pertumbuhan ekonomi global yang berkelanjutan di seluruh dunia. Adapun beberapa tugas utamanya meliputi:

  1. Mengawasi dan mengatur jalannya perdagangan internasional antar negara anggota;
  2. Menyelesaikan sengketa perdagangan antara negara-negara anggota;
  3. Membantu negara anggota, terutama negara berkembang, dalam mengatasi hambatan perdagangan dan memperkuat kapasitas mereka untuk berpartisipasi dalam perdagangan internasional;
  4. Mengadakan perjanjian perdagangan internasional antara negara anggota untuk menciptakan kerangka kerja yang mengatur perdagangan barang dan jasa secara adil dan transparan.

4 Prinsip Dasar WTO dalam Perdagangan Global

Dalam menjalankan tugas-tugasnya dan untuk mencapai tujuan mereka, WTO memiliki beberapa prinsip dasar yang terdiri atas:

  1. Perlakuan Nasional dan Adil (National Treatment)
    Prinsip ini menegaskan bahwa setiap negara anggota WTO harus memberikan perlakuan yang sama kepada produk-produk impor dari negara lain seperti halnya produk-produk domestiknya sendiri.
    Dengan demikian, tidak boleh ada diskriminasi dalam perlakuan terhadap barang dan jasa dari negara asing.
  2. Prinsip Pengikatan Tarif (Tariff Binding)
    WTO mendorong negara anggota untuk mengikat tarif impor mereka dalam upaya menciptakan kepastian dan stabilitas dalam perdagangan internasional.
    Dengan tarif yang diikat, pelaku usaha dapat merencanakan investasi dan ekspansi perdagangan mereka dengan lebih baik karena mereka tahu persis berapa tarif yang harus mereka bayarkan.
  3. Perlakuan Khusus bagi Negara Berkembang
    Prinsip ini mengakui bahwa negara-negara berkembang memiliki kebutuhan dan tantangan yang berbeda dalam perdagangan internasional.
    Oleh karena itu, WTO memberikan fleksibilitas kepada negara-negara berkembang untuk menerapkan kebijakan yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan mereka.
  4. Perlindungan Hanya pada Tarif
    Terakhir, WTO menekankan bahwa perlindungan terhadap industri dalam negeri seharusnya dilakukan melalui tarif, bukan melalui hambatan perdagangan lainnya seperti kuota atau subsidi.
    Dengan demikian, perdagangan menjadi lebih transparan dan terhindar dari praktik proteksionisme yang merugikan

Peran dan Dampak WTO bagi Indonesia

Indonesia telah menjadi anggota WTO sejak 24 Februari 1950, lima tahun setelah kemerdekaan. Keanggotaan Indonesia dalam WTO tentu memiliki dampak yang signifikan terhadap perekonomian negara.

Contoh dampak positif WTO bagi Indonesia antara lain memberikan proteksi terhadap ketidakadilan perdagangan dan diskriminasi kebijakan. Namun, terdapat juga dampak negatif, seperti penetrasi perusahaan asing yang dapat mengancam sektor perdagangan dalam negeri.

Oleh karena itu, penting bagi Indonesia untuk terus beradaptasi dan mengoptimalkan peranannya dalam organisasi ekonomi global seperti WTO demi kemajuan ekonomi nasional yang lebih baik.

Trending

Exit mobile version