Sejarah

Sejarah Perang Mawar Inggris Tentang Perebutan Takhta

Published

on

Perang saudara pasti pernah terjadi dalam sejarah berbagai negara akibat pergolakan politik. Dimasa modern seperti ini perang saudara muncul akibat ketidakpuasan hasil pemilihan umum, pemberontakan dan dua kubu atau yang sama-sama ingin berkuasa.

Sejarah perang mawar Inggris menjadi saksi pergolatan politik Britania Raya. Perang tersebut memiliki nama asli Wars of The Roses. Walau memiliki nama bunga, ternyata bukan kejadian yang lucu atau romantis.

Melainkan sebaliknya bentuk perebutan kekuasaan dari dua saudara. Tentu melibatkan York dengan lambang mawar putih dan Lancaster yang menggunakan mawar merah. Saat pertempuran, kedua kubu punya lencana mawar sendiri.

Fakta Sejarah Perang Mawar Inggris Tentang Saudara yang Merebutkan Takhta

Perang ini awalnya hanya diikuti antara 2.000-3.000 tentara. Para sejarawan sebenarnya sulit mencari motif para pihak yang ikut serta. Ternyata terdapat sejarang lengkap yang dapat dirangkum dengan beberapa fakta penting.

  1. Termasuk Perang Saudara yang Kacau Balau

    Sejarah perang mawar Inggris terkenal karena menjadi termasuk pertempuran saudara yang kacau balau. Apalagi banyaknya bangsawan yang tewas karena bertempur atau di eksekusi. Banyak bangsawan kemudian mencari pasukan sendiri.

    Umumnya jika raja mengambil takhta, keluarga penentang melarikan diri. Elizabetg Woodville dan anaknya mencari perlindungan ke Westminster Abber pada 1470. Lalu Edward IV pergi dari Inggris untuk mengamankan diri.

    Setelah Edward IV meninggal, kemudian kekuasan diambil alih adiknya yakni Richard III. Tapi mengamankan Edward V dan Richard yang kemudian menghilang. Peristiwa pada 1483 ini masih menjadi misteri sampai sekarang.

  2. Terjadi Karena Rakyat Ingin Perubahan

    Terdapat pendapat pertempuran ini terjadi karena rakyat ingin perubahan. Apalagi berlangsung melebihi 30 tahun yang diawali pasukan Ratu Margaret dari Anjou. Kemudian berbaris ke pertempuran St. Albans yang menyebabkan kehancuran.

    Dalam sejarah perang mawar Inggris, terdapat tentara bayaran Prancis dan Skotlandia. Awal mula peperangan yakni karena rakyat ingin perubahan karena perintah Lancaster. Henry VI dianggap bukan seorang raja yang baik.

    Kemudian selanjutnya Jack Cade melakukan berbagai pemberontakan yang besar. Hal ini semakin buruk karena banyaknya rakyat yang bergabung. Sebenarnya banyak juga yang bergabung dengan York disebabkan kepemimpinannya berbeda.

  3. Inggris Sebelumnya Banyak Terlibat Perang

    Faktanya Inggris sebelumnya banyak terlibat perang sebelum terjadi kejadian ditanahnya sendiri. Bahkan terdapat pertempuran selama 100 tahun dengan Prancis. Sebelum perang tersebut selesai, terdapat pertempuran dari dua saudara.

    Berlangsungnya sejarah perang mawar Inggris sebenarnya mirip dengan persaingan tersebut. Apalagi karena Prancis dan Inggris telah lama menjadi musuh besar. Bahkan saling menghancurkan lahan pertanian dan daerah penting lainnya.

    Populasi negara Prancis kemudian turun sampai setengah setelah pertempuran dengan Inggris selesai. Selain itu para tentara lokal atau feodal kemudian dihapus. Kebanyakan bangsawan Inggris kehilangan tanahnya karena perang berlangsung.

  4. Pertempuran Paling Berdarah dalam Sejarah Inggris

    Keagunan perang saudara membuatnya menjadi pertempuran paling berdarah dalam sejarah Inggris. Misalnya saja pertempuran Towton yang membuat 28.000 orang. Pada pertempuran tersebut ada 50.000-65.000 pasukan yang bertarung.

    Dalam sejarah perang mawar Inggris, Henry IV berusaha menggulingkan raja Lancaster yakni Henry VI. Pasukannya melakukan pertempuran 10 jam dan membuat Lancaster kalah. Sebagian besar tentara terbunuh dan melarikan diri.

    Kuburan di Towton menjadi petunjuk banyaknya orang terbunuh. Bahkan disebutkan malapetaka luar biasa. Tiga tahun selanjutnya Henry VI, Ratu Margaret beserta anak-anaknya pindah ke Skotlandia karena mengindikasikan berlanjutnya pertempuran.

  5. Rakyat Kesulitan dalam Memihak

    Pengkhiatan banyak terjadi dan membuat jalannya pertempuran sangat berbeda. Bahkan tidak terdapat perjanjian atau keringanan karena merupakan pertempuran dinasti. Khususnya ada keinginan melenyapkan pihak lawan walaupun masih saudara.

    Berjalannya sejarah perang mawar Inggris, Earl of Warnick mendukung York, tepatnya Edward IV. Tapi kemudian beralih bergabung ke Lancaster pada 1470. Warnick membantu Henry VI menjadi raja walaupun kemudian terbunuh.

    Sosok paling terkenal yakni Lord Thomas Stanley karena memainkan kedua sisi bersaudara ini. Bahkan mendukung baik wangsa York maupun wangsa Lancaster. Tapi kemudian berkhianat dan mendukung monarki Tudor demi imbalan.

  6. Tanda dan Takhayul dalam Peperangan

    Berbagai tanda dan takhayul dalam pertempuran ternyata banyak dialami oleh wangsa York. Bahkan percaya karena Three Suns of York. Selama pertempuran Salib Mortimer (1461), setiap orang melihat tiga matahari terbit.

    Sebenarnya tetap banyak orang yang merasa was-was walaupun Edward IV menganggap pertanda baik. Ketiga matahari ini disimbolkan dirinya sendiri bersama dua saudaranya. Untuk wangsa Lancaster sendiri mengalami hal buruk.

    Pada sejarah perang mawar Inggris, tentara bayarannya tidak kunjung datang. Kemudian merelakan 4.000 tentaranya tewas dan artinya wangsa York yang menang. Edward IV dianugerahi mahkota empat bulan setelah perang ini.

  7. Akhir Perang Sulit Diselesaikan Henry VII

    Dalam peperangan di Bosworth, Tudor tidak menjadi calon takhta diunggulkan seperti York dan Lancaster. Tapi pernikahan Thomas Stanley dan ibu Henry Tudor mengubah peluangnya. Bahkan menjadi kunci kemenangan atas takhta.

    Pertempuran mawar berakhir di 22 Agustus 1485 dan terjadi pernikahan antara Henry Tudor dengan Elizabeth dari York. Tapi pasukan Tudor kalah dari jumlah dan terbunuh sehingga membuat Henry VII dinobatkan.

    Henry VII sukses menjaga pemerintahan dengan stabil. Selanjutnya pada 1487, benar-benar berakhir karena pertempuran Stoke. Terutama saat Lambert Simbel berpura-pura sebagai pemegang takhta dan mendapatkan pengampunan.

    Sebenarnya Henry VII orang kikir dan paham dengan perdagangan. Kemudian melakukan perjanjian bersama Spanyol, Denmark, Belanda hingga Portugal. Karena sejarah perang mawar Inggris, takhta masih sering berpindah tangan.

Trending

Exit mobile version