Sejarah

Sejarah Uni Soviet Runtuh dan Menjadi Beberapa Negara

Published

on

Terbentuknya negara Rusia tidak terlepas dari panjangnya sejarah Uni Soviet runtuh sampai membentuk negara-negara di sekitar Rusia. Jika melihat peta, wilayah Rusia begitu luas sekalipun sudah pernah pecah dan tidak lagi membentuk Uni Soviet.

Sejarah keruntuhan ini bermula pada 1991 setelah berdaulat sebagai negara dengan wilayah terbesar selama 69 tahun lamanya. Konflik dengan Amerika menjadi salah satu alasan terpecahnya negara terbesar ini dan melahirkan Rusia serta beberapa negara lainnya.

Sejarah Terbentuknya Uni Soviet

 

Dalam sejarah Uni Soviet runtuh, perlu ditelusuri juga sejarahnya bagaimana negara ini terbentuk. Jadi, mulanya ada sebuah Kerajaan Rusia yang dipimpin oleh Tsar II dengan penuh kesewenang-wenangan, namun meskipun begitu sektor industrinya maju. Akan tetapi, kemajuan pada sektor industri tersebut menyebabkan kesenjangan sosial semakin terlihat.

Pada saat itu perbudakan terhadap kaum kelas bawah sangat terlihat jelas, sementara kaum borjuis dipertuan yang semakin memperjelas kapitalis di Rusia. Atas kesenjangan tersebut lahirlah kaum sosialis yang terbentuk menjadi partai untuk menentang kapitalisme. Kepercayaan terhadap Tsar Nicholas II juga semakin terlihat ketika Rusia pernah mengalami perang dengan Jepang dan berakhir dengan kekalahan.

Sebelum sejarah Uni Soviet runtuh terbentuk, lebih dulu Rusia dengan Jepang pernah perang pada 1904 sampai 1905. Protes dari kaum sosialis menjadi cikal bakal runtuhnya kapitalisme yang pernah terjadi di bawah kekuasaan Tsar Nicholas II. Singkatnya, Uni Soviet terbentuk pada 1917 yang mulanya menggunakan ideologi Sosialis, namun akhirnya bergeser menjadi Komunis.

Pemimpin pertama yang mengukuhkan paham komunis adalah Vladimir Lenin, di mana Ia juga membentuk Komunis Internasional. Komunis Internasional ini memiliki peran penting dalam menyebarkan paham komunis ke seluruh dunia. Banyak kebijakan Lenin yang kala itu memakmurkan petani dan memberikan dampak besar terhadap perekonomian di negara bernama Uni Soviet.

Sejarah Uni Soviet Runtuh

Berdasarkan sejarah Uni Soviet runtuh ini tidak terlepas dari adanya perang dingin antara Amerika dengan Uni Soviet. Kala itu beberapa negara melakukan keberpihakan di mana terbentuklah Blok Timur dan Blok Barat yang sebenarnya telah mereda sebelum keruntuhan. Namun, akibat terjadinya konflik itu justru timbul perpecahan di dalam negara terbesar ini dalam segi pandangan sosial.

Keruntuhan ini salah satunya ditandai pula dengan kemunculan tiga kelompok yang berbeda pendapat dan pandangan dalam masyarakat. Pertama, kelompok moderat yang menginginkan reformasi dengan paham komunisme yang tetap berjalan.

Kedua, kelompok konservatif yang menolak reformasi dan ingin komunisme tetap berjalan. Ketiga, kelompok radikal yang ingin reformasi dan komunis ditinggalkan. Dalam sejarah Uni Soviet runtuh, mulanya kekuasaan dipegang oleh kelompok konservatif, kemudian diambil alih oleh kekuasaan radikal.

Namun, beberapa pihak menentang dan akhirnya terbebas sampai membentuk kedaulatan sendiri sebagai sebuah negara. Sejak saat itu, keruntuhan sudah terjadi, di mana Latvia, Lithuania, Georgia, Moldova, dan Estonia membuat kedaulatan sendiri.

Runtuhnya Uni Soviet Pada Tanggal 6 September 1991

Tepat pada 6 September 1991 secara resmi negara terbesar ini dibubarkan dan Rusia mendapatkan warisan untuk meneruskan Uni Soviet. Jika dirangkum semuanya maka penyebab keruntuhan dimulai dari paham yang berkembang akibat terjadinya perang dingin.

Amerika sendiri dikenal sebagai negara liberal yang tentunya bertentangan dengan komunisme yang telah dianut sekian lama. Dari sini, sejarah Uni Soviet runtuh sudah semakin jelas.  Pengaruh Amerika sepertinya hanya mengukuhkan pemahaman lama.

Karena sebelumnya diketahui kapitalisme lebih dulu dijalankan sebelum akhirnya menggunakan sosialis komunis sebagai landasan negara. Sekalipun sudah runtuh dan membentuk negara-negara lain, namun Rusia sebagai pewaris tetap memiliki wilayah terluas sampai saat ini. Di bawah kepemimpinan Vladimir Putin, Rusia masih terus menjalankan paham sesuai leluhur nenek moyangnya dulu.

Dampak Keruntuhan Uni Soviet

Dampak yang jelas terlihat akibat keruntuhan tersebut adalah hilangnya Uni Soviet dari dunia dengan digantikan Rusia. Paham komunisme menjadi berkurang karena beberapa negara di sekitar Rusia justru condong mengikuti pandangan Amerika Serikat. Hampir seluruh dunia percaya dengan keruntuhan ini maka perang dunia 3 diprediksikan tidak akan terjadi.

Hal itu terbukti selama puluhan tahun sampai saat ini tidak ada perang dunia ketiga. Dampak sejarah Uni Soviet runtuh lainnya adalah Amerika sebagai Adidaya. Perpecahan dalam negara saat itu membuat kekuatan Amerika semakin besar di dunia. Hal tersebut berlaku sampai sekarang di mana Amerika menjadi pusat seluruh negara.

Berakhirnya perang dingin dengan Amerika mengubah dunia secara keseluruhan.  Sampai saat ini Rusia masih menjalankan paham warisan dari leluhurnya, sementara sebagian negara di sekitarnya menerapkan paham demokrasi. Sejauh ini negara-negara yang masih dengan paham komunismenya adalah China, Korea Utara, Kuba, Laos, Vietnam, dll.

Panjangnya sejarah tentang negara terbesar di dunia ini menarik perhatian dan kerap menjadi pembahasan di Mata Pelajaran. Bagaimana dulu dalam sejarahnya ada kejayaan, namun sejarah Uni Soviet runtuh pada akhirnya tidak bisa ditolak seluruh dunia.

Trending

Exit mobile version