Otomotif

Target Davide Brivio di MotoGP 2024 setelah Gabung Trackhouse Aprilia

Published

on

Setelah sempat vakum, Davide Brivio akhirnya kembali ke MotoGP dengan jabatan sebagai prinsipal tim Trackhouse Aprilia. Meskipun bergabung di tim yang tergolong baru, namun mantan bos Suzuki Ecstar ini memiliki ambisi yang cukup besar, yaitu membawa tim satelit Aprilia untuk bersaing dan melawan dominasi Ducati.

Target yang ingin dicapai oleh Davide Brivio memang tidak mudah. Meskipun demikian ia tetap optimis karena Trackhouse Aprilia sangat aktif dan memiliki potensi yang besar untuk sukses.

Sepak Terjang Davide Brivio sebelum Kembali di MotoGP

Dunia balap motor dengan kasta tertinggi mendapatkan kejutan jelang musim 2024 ini. Kejutan tersebut berupa tim Trackhouse Racing Aprilia yang secara resmi telah merekrut sosok legendaris Davide Brivio.

Mantan bos Suzuki Ecstar ini akan menduduki posisi sebagai kepala tim Trackhouse Racing. Sepak terjangnya di dunia motorsport memang tidak diragukan lagi. Beberapa prestasi yang berhasil diraih Brivio di antaranya adalah:

  • Tahun 1992
    Dipercaya menjalankan tim Belgarda Yamaha Racing Division di WorldSBK.
  • Tahun 2002
    Ditunjuk sebagai tim Director Marlboro Yamaha yang menangani pembalap Carlos Checa dan Max Biaggi serta berhasil memboyong sosok legendaris Valentino Rossi.
  • Tahun 2013
    Bergabung dengan Suzuki sampai berhasil meraih jabatan sebagai Manajer Tim Suzuki Ecstar. Brivio sukses dalam membuat membentuk tim kompetitif dari pembalap muda yang cukup potensial tapi tidak diminati oleh tim pabrikan dari Yamaha dan Honda.
    Usahanya membuahkan hasil dengan Joan Mir yang sukses menjadi juara dunia MotoGP pada tahun 2020. Namun pada awal 2021 Brivio hengkang dari Suzuki.
  • Tahun 2022
    Bergabung di Formula 1 dan menjabat sebagai Direktur Balap Alpine F1 Team tapi akhirnya keluar jabatan ini sejak Desember 2023.

Ambisi Davide Brivio Usai di Dunia Balap Motor Kasta Tertinggi

Berdasarkan sepak terjangnya di dunia sport, tak heran jika pria kelahiran 1964 ini dinilai memiliki reputasi yang cukup angker. Banyak yang berpendapat bahwa kepiawaiannya inilah yang membuatnya kembali ke ajang bergengsi balap motor tingkat dunia.

Dan yang paling mengejutkan adalah keputusannya memilih tim satelit Trackhouse Aprilia, bukan tim balap motor terkenal seperti Honda, Yamaha, atau Suzuki. Justin Marks selaku pemilik tim dan Massimo Rivola sebagai CEO Aprilia memiliki peranan penting dalam perekrutan Brivio.

Keduanya merasa terhormat dengan bertambahnya personel penting ini bisa membawa tim pada hal-hal hebat baik di dalam maupun di luar arena balap. Salah satu target yang ingin dicapai oleh mantan manajer Suzuki Ecstar adalah mengganggu dominasi Ducati.

Apalagi Trackhouse Aprilia telah begitu serius jelang debutnya di GP 2024. Dari segi aerodinamis, tim ini memiliki tunggangan yang benar-benar baru. Meskipun bisa menimbulkan masalah di awal, tapi tetap memiliki potensi yang besar.

Brivio juga menjelaskan bahwa tim pabrikan asal Jepang seperti Honda dan Yamaha juga memiliki ambisi yang sama, yaitu berupaya meredam dominasi Ducati. Mereka juga menyadari jika ambisinya tidaklah mudah bahkan terkesan terburu-buru karena sejatinya rencana awal adalah baru masuk ke dunia GP pada tahun 2025.

Hanya saja, rencana tersebut berubah setelah munculnya kekosongan satu slot yang ditinggalkan oleh RNF untuk musim 2024. Meskipun demikian, Brivio sangat optimis bisa membawa tim yang diasuhnya akan sukses di tahun pertama.

Sebab, tim tersebut memiliki antusiasme tinggi dan memiliki keinginan yang besar untuk menjadi inovatif. Itu pula yang membuatnya tidak merahasiakan ambisi dan tujuannya yaitu untuk mendominasi kejuaraan sekaligus mengganggu Ducati.

Secara garis besar, kehadiran Davide Brivio membawa angin segar bagi tim Satelit Aprilia untuk sukses dalam ajang bergengsi GP 2024. Justin Marks meyakini jika dengan Davide sebagai pimpinan tim MotoGP Trackhouse Racing akan mampu membawa Aprilia berada di puncak kesuksesan.

Trending

Exit mobile version