Edukasi

Tips Mengajarkan Toleransi dan Keberagaman Pada Murid

Published

on

Pentingnya kolaborasi guru dan orang tua dalam mengajarkan toleransi dan keberagaman, akan mendorong anak-anak usia sekolah untuk semakin menerima perbedaan di lingkungan sekitar. Hal tersebut dikarenakan saat ini banyak anak yang telah terpapar perbedaan budaya, sesederhana teman sekolah yang berbeda etnik, agama, bahkan kewarganegaraan dimana ini jauh lebih beragam daripada satu generasi sebelumnya.

Dengan banyaknya perbedaan kemudian menumbuhkan sikap-sikap toleransi, ini semata bukan bagian dari sejarah Indonesia, tetapi juga membuka pintu bagi setiap orang untuk belajar menerima orang lain dimanapun.

Bagaimana Cara Mengajarkan Toleransi dan Keberagaman?

Toleransi sering kali diajarkan secara halus, dimana anak-anak dari segala usia mempelajarinya sebagian besar dengan meniru sikap dan nilai dari orang-orang yang dianggapnya penting, bahkan sebelum anak-anak dapat berbicara.

Mengajarkan remaja atau generasi yang lebih tua tentang keragaman memiliki manfaat langsung, tetapi jika Anda ingin benar-benar mengubah dunia, sangat penting untuk menanamkan toleransi pada anak-anak sejak usia dini.  Berikut adalah lima cara mudah untuk mengajarkan toleransi dan keberagaman kepada anak-anak khususnya usia sekolah :

  1. Mendidik Secara Alami

    Meskipun Anda mungkin ingin langsung melakukan kegiatan yang sebenarnya, penting untuk diingat bahwa membentuk sikap dan menanamkan nilai-nilai pada anak-anak membutuhkan lebih dari satu sesi.

    Berbagai aktivitas dapat digunakan untuk mengajarkan anak-anak tentang toleransi, namun pengalaman nyata biasanya yang akan menghasilkan perkembangan kebaikan dan empati yang sesungguhnya.

    Dibutuhkan waktu bertahun-tahun untuk mengajar sampai seseorang bisa mengaplikasikannya tanpa disuruh, dan banyak dari pembelajaran tersebut terjadi di rumah dan dalam pesan-pesan yang anak terima setiap hari.

  2. Gunakan Berbagai Model

    Menjadi role model adalah pendekatan yang paling praktis dan efisien untuk mengajarkan toleransi dan keberagaman kepada anak-anak. Sebenarnya, mendemonstrasikan adalah metode terbaik untuk mendidik karena ada contoh nyata untuk ditiru.

    Jika Anda sebagai orang tua bahkan guru tidak pernah menentang norma-norma gender, atau jika Anda tidak berinteraksi dengan individu dari budaya yang berbeda, tidak ada gunanya mengajarkan tentang menghargai perbedaan.

    Cara Anda memperlakukan anak-anak dan orang lain, akan memengaruhi cara lawan bicara memperlakukan orang lain di sekitarnya, baik di rumah maupun di sekolah atau kelas. Contoh nyata di dalam kelas, guru dapat menunjukkan toleransi dengan berbagai cara kecil seperti memperlakukan semua siswa dengan setara, tidak mengkategorikan anak didik berdasarkan prasangka.

    Kemudian Anda dapat mengajarkan toleransi dan keberagaman dengan memberi tahu anak untuk segera meminta bantuan kepada Anda jika mengalami kesulitan, dan berusaha untuk mengenal budaya tanpa membeda-bedakan.

  3. Jelaskan Bahasa dan Budaya Lain

    Jadikanlah ini sebagai tantangan untuk sesekali membiarkan sedikit budaya yang berbeda masuk ke dalam rumah juga kelas Anda. Selalu berpegang teguh pada bahasa dan budaya Anda sendiri.

    Kadang-kadang, hal simple seperti mengganti pengaturan bahasa pada tayangan belajar (seperti menggunakan bahasa daerah dan inggris) membuat anak tetap begitu asyik dengan gambar-gambarnya, sehingga dia hampir tidak menyadarinya. Ini adalah metode mengajarkan toleransi dan keberagaman yang fantastis untuk belajar bahasa baru.

    Ada metode lain untuk memperkenalkan bahasa dan budaya misalnya, jika Anda senang mengajar bahasa baru, ada banyak aplikasi gratis yang tersedia untuk membantu anak mempelajari beberapa kata baru setiap hari. Cara lain yang bagus untuk mengekspos anak-anak pada bentuk-bentuk ekspresi lain adalah dengan menunjukkan seni yang memberikan contoh positif.

  4. Ajarkan Anak-Anak Tentang Adat Istiadat dan Agama

    Mengajarkan toleransi dan keberagaman berikutnya adalah dengan memberitahu atau mengajarkan adat serta menghargai orang lain pada hari raya keagamaan, meskipun Anda mungkin memiliki keyakinan dan kebiasaan sendiri.

    Hal ini bisa semudah mempelajari beberapa ucapan sederhana, seperti mengucapkan Selamat Natal atau mengucapkan Selamat Idul Fitri kepada teman sekolah, tetangga, rekan yang merayakan.

  5. Bepergian atau Travelling

    Tidak banyak hal yang dapat memperluas wawasan anak dan mengenalkannya pada beragam budaya dan gaya hidup selain dengan melakukan perjalanan. Bepergian adalah belajar dari pengalaman. Belajar tentang suatu budaya sambil duduk di ruang kelas adalah satu hal, tapi benar-benar hidup dalam Bahasa dan lingkungannya adalah hal yang berbeda.

    Manfaatkan setiap kesempatan untuk bepergian dan memperluas wawasan sambil mengajarkan toleransi dan keberagaman. Jika Anda mengizinkan anak-anak untuk mengikuti kegiatan potensial juga dapat menjadi pengalaman pendidikan yang fantastis.

Menghormati dan belajar dari orang lain, menghargai perbedaan, mengatasi kesenjangan budaya, menolak stereotip yang tidak adil, menemukan kesamaan, dan menjalin hubungan baru adalah bagian dari toleransi.

Oleh karena itu, lembaga seperti sekolah bahkan keluarga dituntut untuk mampu mendidik anak dalam berinteraksi dan merasakan rasa memiliki terhadap orang-orang dari berbagai latar belakang dan situasi.

Selain itu, anak akan lebih percaya diri untuk berekspresi dan keluar dari zona nyamannya tanpa muncul perasaan khawatir menerima feedback negatif dari orang lain.

Dengan demikian, toleransi bukan berarti membiarkan perilaku yang tidak pantas, tetapi tentang menerima individu apa adanya. Memperlakukan orang lain sebagaimana Anda ingin diperlakukan adalah aspek dari mengajarkan toleransi dan keberagaman.

Trending

Exit mobile version