Connect with us

Otomotif

Ini 6 Pembalap MotoGP Paling Muda, Semua Pernah Menang saat Bertanding

Published

on

pembalap MotoGP berusia paling muda dengan prestasi yang mengesankan, menyusul pendahulunya.

Pembalap MotoGP bertanding pada usia yang bervariasi. Terdapat pembalap tertua dan terdapat pula pembalap paling muda. Pembalap tertua umumnya sudah kaya akan pengalaman. Namun, pembalap dengan umur muda sekalipun ternyata tetap memiliki kemampuan yang patut diacungi jempol.

Nama-nama seperti Jorge Lorenzo hingga Marc Marquez menjadi yang layak diperbincangkan bila berbicara mengenai pembalap termuda di Grand Prix. Untuk mengetahui siapa saja pembalap paling mudah selengkapnya, simak uraian di bawah ini!

6 Pembalap MotoGP Paling Muda yang Pernah Menang saat Bertanding

Daftar pembalap termuda di Grand Prix berikut ini pernah memenangkan ajang bergengsi tersebut saat bertanding, yaitu:

Marc Marquez, Dani Pedrosa, hingga Jorge Lorenzo..

Marc Marquez (20 Tahun 63 Hari)

Pembalap satu ini mendapat julukan The Baby Alien. Marc Marquez langsung meraih gelar juara di balapan keduanya saat GP Amerika Serikat. Saat itu usianya masih 20 tahun. Marquez berhasil mengungguli Dani Pedrosa yang merupakan rekan satu timnya dalam membela Honda.

Marquez juga merupakan juara dunia di Grand Prix dengan perolehan lima kemenangan. Apa yang dilakukan Marquez mengulang sejarah Kenny Roberts, yang juga menjadi juara dunia ketika menjalani musim perdananya di ajang GP.

Freddie Spencer (20 Tahun 196 Hari)

Usia Freddie Spencer adalah 20 tahun kala ia dua kali menjadi juara dunia GP. Freddie memenangkan GP Belgia di musim 1982. Ia unggul dari Barry Sheene, yang kala itu telah memegang gelar juara dunia dua kali.

Freddie pun kembali menang pada GP San Marino. Ia akhirnya mendapat peringkat ketiga di akhir musim.

Norifumi Abe (20 Tahun 227 Hari)

Berikutnya, ada Norifumi Abe yang sukses menempati posisi pertama ketika finis pada MotoGP Jepang seri ketiga di musim 1996.  Momen tersebut pun juga sangat berkesan, sebab ia menjadi juara pertama di hadapan pendukungnya pada sirkuit Suzuka.

Abe kala itu membela tim Yamaha dengan performa tak tergoyahkan. Bahkan, di belakangnya terdapat Alex Criville dengan enam detik lebih lambat dari Abe.

Kemenangan pertama tersebut merupakan salah satu dari tiga gelar juara yang berhasil Abe raih sepanjang menjadi bertanding di Grand Prix.

Dani Pedrosa (20 Tahun 227 Hari)

Hanya butuh empat seri hingga akhirnya juara, Dani Pedrosa menempati posisi ke-1 di GP Tiongkok ketika musim 2006. Penampilan Pedrosa sangat solid. Ia berhasil menyelesaikan putaran paling cepat, di depan rekan setimnya bernama Nicky Hayden.

Pembalap yang mendapat julukan ‘The Little Samurai’ ini berada pada peringkat ke-5 di akhir musim. Sampai akhir masa karirnya di 2018, Pedrosa belum pernah menyabet gelar juara dunia meski cukup sering menang di Grand Prix.

Pedrosa hanya pernah merasakan gelar juara dunia saat membela Honda di kelas 250cc dan 125cc.

Randy Mamola (20 Tahun 239 Hari)

Randy Mamola menang di kelas teratas saat GP Belgia di sirkuit Zolder. Ia mengendarai Suzuki dan tampil mengesankan. Mamola yang berasal dari Amerika Serikat ini lebih cepat 12 detik dari Marco Lucchinelli, sang peringkat kedua.

Mamola juga menambah kemenangannya di GP Inggris pada musim yang sama. Ia pun akhirnya menduduki peringkat kedua ketika musim balap tersebut berakhir. Mamola hanya selisih 15 poin dari Kenny Roberts yang mendapatkan gelar juara dunia kala itu.

Jorge Lorenzo (20 Tahun 345 Hari)

Lorenzo dikontrak Yamaha berkat dua kali beruntun meraih juara dunia di kelas 250cc saat musim 2006–2007. Pada musim pertamanya, Lorenzo berduet secara impresif dengan Valentino Rossi.

Lorenzo finis kedua di GP Qatar, lalu ketiga di sirkuit Jerez. Puncaknya adalah di GP Portugal dengan posisi teratas. Lorenzo pun menduduki posisi ke-4 pada akhir musim.

Demikian enam pembalap termuda MotoGP dengan kemenangannya masing-masing. Mulai dari Marquez hingga Lorenzo, mana pembalap kesukaan Anda?

Continue Reading

Otomotif

Ketahui 6 Tips Otomotif Berkendara Aman Melewati Jalan Tol

Published

on

Ketahui 6 Tips Otomotif Berkendara Aman Melewati Jalan Tol

Akhir-akhir ini banyak sekali kecelakaan yang terjadi di jalan tol seperti tol Pemalang dan Cipularang. Bahkan kecelakaan tersebut sampai mengakibatkan korban jiwa. Namun Anda tidak perlu takut, berikut tips otomotif berkendara aman saat melintasi jalan tol.

Jalan tol merupakan jalan bebas hambatan yang sering dipilih pengemudi mobil supaya lebih cepat sampai tujuan. Meski lebih lebar dan bebas hambatan, Anda tetap harus berhati-hati karena kendaraan yang melintasi jalan tol menggunakan kecepatan tinggi.

Tips Otomotif Berkendara Aman saat Melintasi Jalan Tol

Banyak kecelakaan terjadi di jalan tol akhir-akhir ini yang membuat khawatir pengendara. Berikut tips otomotif berkendara aman saat melewati jalan tol.

Lalu, bagaimana cara berkendara aman saat melewati jalan tol? Berikut ulasannya.

1. Cek Kondisi Mobil Sebelum Bepergian

Pertama, Anda harus selalu mengecek kondisi mobil Anda sebelum melakukan perjalanan terutama perjalanan jarak jauh. Beberapa kasus kecelakaan yang terjadi di jalan tol disebabkan karena rem kendaraan blong. Oleh karena itu, cek semua komponen mobil mulai dari mesin, tekanan ban, rem, radiator, termasuk bahan bakar.

Pengecekan komponen mobil penting untuk menjaga kelancaran dan keselamatan Anda saat berkendara.

2. Pastikan Tubuh dalam Kondisi Prima

Selain memastikan kondisi mobil aman, sebelum berkendara Anda juga harus memastikan jika kondisi tubuh Anda dalam kondisi sehat baik jasmani maupun rohani. Hindari mengemudi dalam kondisi sakit, mengantuk, atau dalam pengaruh alkohol.

Kondisi tersebut bisa mengurangi konsentrasi dan reaksi Anda saat berkendara di jalan tol. Apabila Anda merasa mengantuk atau letih saat mengemudi, maka istirahat sejenak sampai kondisi kembali pulih.

Hindari juga aktivitas yang bisa mengurangi konsentrasi saat mengemudi seperti bermain gadget. Jangan lupa juga untuk membawa perlengkapan yang diperlukan seperti kartu tol.

3. Pahami Aturan dan Rambu Lalu Lintas

Seperti halnya ketika di jalan raya biasa, jalan tol juga memiliki sejumlah rambu-rambu lalu lintas yang harus dipatuhi selama berkendara. Beberapa rambu lalu lintas tersebut meliputi petunjuk keluar masuk, batas kecepatan, ketinggian kendaraan, dan palang jurusan serta batas wilayah.

Pastikan Anda mengetahui arti dari setiap rambu-rambu untuk menghindari kesalahan saat berkendara di jalan tol.

4. Memilih Jalur yang Tepat

Selain memahami rambu-rambu lalu lintas, Anda juga harus memilih jalur jalan yang tepat. Jalan tol memiliki beberapa jalur seperti jalur kanan dan kiri. Jalur kiri biasanya digunakan untuk kendaraan berkecepatan rendah, sedangkan jalur kanan digunakan untuk kendaraan berkecepatan tinggi.

Apabila Anda ingin menyalip kendaraan maka gunakan jalur kanan dan jangan lupa berikan aba-aba sebelum menyalip. Hindari mendahului menggunakan bahu jalan karena bahu jalan hanya digunakan untuk kondisi darurat.

5. Jaga Jarak Aman

Jaga jarak aman merupakan prinsip dan tips otomotif yang harus Anda patuhi baik saat berkendara di jalan raya. Jaga jarak aman di jalan tol penting dilakukan supaya Anda memiliki waktu dan ruang untuk merespon jika kendaraan di depan Anda mengerem mendadak.

Jaga jarak aman antara kendaraan Anda dengan kendaraan di depan paling tidak 20 meter.

6. Ketahui Batas Aman Kecepatan

Selain menjaga jarak aman, tips otomotif lainnya Anda juga harus menjaga batas kecepatan aman saat berkendara di jalan tol. Adapun batas aman kecepatan di jalan tol adalah 60 sampai 100 km per jam. Anda harus menghindari berkendara dengan kecepatan di atas dan di bawah kecepatan tersebut.

Itulah beberapa tips otomotif berkendara aman saat melintasi jalan tol. Pastikan kondisi tubuh Anda dan mobil dalam kondisi prima. Jangan lupa patuhi aturan lalu lintas demi kelancaran dan keselamatan saat berkendara di jalan tol.

Continue Reading

Otomotif

Pecinta Otomotif Wajib Tahu, Tips Membeli Mobil Bekas Anti Zonk

Published

on

Pecinta Otomotif Wajib Tahu, Tips Membeli Mobil Bekas Anti Zonk

Banyak orang yang sering kali merasa tertipu ketika membeli mobil bekas atau sering disebut mobil second. Hal ini disebabkan oleh kurangnya pengetahuan tentang kondisi kendaraan yang sebenarnya. Tak jarang, setelah beberapa bulan digunakan, mobil tersebut mengalami berbagai masalah yang tidak terlihat saat pembelian.

Mulai dari kondisi mesin yang kurang baik hingga masalah pada komponen lain yang membutuhkan biaya perbaikan besar. Rasa kecewa ini kerap muncul karena pembeli tidak melakukan pengecekan dengan teliti sebelum memutuskan untuk membeli.

Tips Membeli Mobil Bekas

Agar tidak merasa tertipu saat membeli mobil bekas, berikut ini beberapa tips yang perlu Anda perhatikan!

Berikut ini adalah beberapa tips membeli mobil bekas yang perlu diperhatikan sebelum mengambilnya:

  • Memeriksa Status Kendaraan

Langkah pertama yang harus dilakukan adalah memeriksa status kendaraan. Pastikan dokumen seperti STNK dan BPKB sesuai dengan data kendaraan.

Anda juga bisa mengecek status kendaraan melalui situs web Samsat untuk memastikan tidak ada masalah, seperti blokir jual atau blokir tilang. Ini penting untuk menghindari kendaraan yang bermasalah di masa lalu.

  • Survei Harga Terbaik

Melakukan survei harga sangat penting agar Anda tidak membayar terlalu mahal. Bandingkan harga mobil yang sama di berbagai tempat, baik itu dari showroom, balai lelang, atau penjual pribadi. Dengan survei yang cermat, Anda bisa mendapatkan harga terbaik yang sesuai dengan kondisi mobil.

  • Gunakan Jasa Inspektor

Jika Anda tidak terlalu paham tentang kondisi teknis mobil, ada baiknya menggunakan jasa inspektor independen. Mereka akan memeriksa setiap bagian mobil secara mendetail, termasuk mesin, kaki-kaki, dan bagian interior.

Meski Anda perlu mengeluarkan biaya tambahan, ini akan sangat membantu agar Anda tidak membeli mobil second yang bermasalah. Lebih baik mencegah sedari awal dibandingkan dengan mengeluarkan biaya yang lebih banyak nantinya untuk memperbaiki.

  • Lakukan Test Drive

Sebelum membeli mobil bekas, pastikan untuk melakukan test drive. Ini adalah kesempatan untuk merasakan kenyamanan dan performa mobil secara langsung.

Perhatikan apakah ada masalah pada suspensi, transmisi, atau mesin selama test drive. Pilih rute dengan kondisi jalan yang bervariasi, seperti tanjakan atau jalan berpolisi tidur, untuk melihat bagaimana mobil bereaksi.

  • Periksa Riwayat Servis

Riwayat servis mobil juga menjadi indikator penting yang menunjukkan perawatan kendaraan di masa lalu. Jika mobil dirawat secara rutin di bengkel resmi, kemungkinan besar kondisinya masih baik.

Cek juga apakah ada perbaikan besar yang pernah dilakukan, seperti penggantian komponen penting. Dengan begitu, Anda dapat menilai sendiri apakah mobil tersebut masih dalam kondisi yang baik atau tidak.

  • Sesuaikan dengan Budget

Tips terakhir, sesuaikan pilihan mobil dengan budget yang Anda miliki. Jangan sampai tergoda membeli mobil yang harganya melebihi anggaran, karena Anda masih harus mempersiapkan biaya lain seperti pajak, asuransi, atau perbaikan kecil.

Tentukan batas anggaran dan patuhi, agar pembelian mobil tidak membebani keuangan di kemudian hari.

Membeli mobil second bisa menjadi pilihan yang cerdas jika dilakukan dengan hati-hati dan teliti. Dengan memperhatikan tips-tips di atas, Anda bisa menghindari rasa kecewa karena mobil yang dibeli ternyata bermasalah.

Ingatlah untuk selalu memeriksa status kendaraan, melakukan survei harga, menggunakan jasa inspektor, melakukan test drive, mengecek riwayat servis, dan memastikan mobil sesuai dengan budget yang dimiliki.

Dengan begitu, Anda akan mendapatkan mobil bekas yang berkualitas dan dapat digunakan dengan nyaman, tanpa harus mengeluarkan biaya tambahan di masa depan.

Continue Reading

Otomotif

Tips Otomotif, 5 Alat Darurat yang Wajib Selalu Ada di Mobil

Published

on

Tips Otomotif, 5 Alat Darurat yang Wajib Selalu Ada di Mobil

Dalam tips otomotif berikut ini akan dibagikan beberapa alat darurat yang wajib ada di dalam mobil. Mengapa hal ini penting? Anda perlu menyadari bahwa mengemudi di jalan selalu memiliki risiko tersendiri. Baik itu berupa mogok, kecelakaan, atau kondisi darurat lainnya yang tidak terduga.

Oleh karena itu, sebaiknya Anda selalu membawa beberapa alat darurat untuk membantu menghadapi situasi tersebut. Setidaknya, dengan beberapa peralatan ini Anda bisa melakukan pertolongan pertama saat terjadi sesuatu di jalan. Lalu, alat apa saja yang harus dibawa?

Tips Otomotif: 5 Alat Darurat yang Harus Selalu Tersedia di Dalam Mobil

Tips otomotif berikut ini akan membahas tentang sederet alat darurat yang harus selalu ada di dalam mobil. Mulai dari ban cadangan hingga APAR, berikut penjelasannya!

Sebagai bentuk upaya menghadapi berbagai situasi saat berkendara, sebaiknya Anda selalu membawa beberapa perlengkapan darurat. Adapun perlengkapan yang dimaksud yaitu sebagai berikut:

  • Ban Cadangan

Salah satu alat darurat yang harus selalu dibawa yaitu ban cadangan. Selama perjalanan, Anda mungkin mengalami ban mobil kempes maupun bocor. Masalah ini merupakan kondisi paling umum dan sering dialami oleh pengendara saat di jalan raya.

Dengan memiliki ban cadangan, Anda dapat segera mengganti ban tersebut dengan cepat. Selain itu, pastikan tekanan udara pada ban cadangan selalu optimal, sehingga ketika dibutuhkan, ban tersebut siap digunakan tanpa masalah.

  • Dongkrak

Tidak hanya ban cadangan, alat darurat lainnya yang selalu harus Anda bawa di dalam mobil yaitu dongkrak. Dongkrak merupakan alat yang difungsikan sebagai pengangkat mobil ketika hendak mengganti ban.

Namun, Anda harus berhati-hati pada saat menggunakan dongkrak. Pastikan Anda selalu menempatkan dongkrak pada titik yang benar di bawah mobil. Biasanya hal ini ditunjukkan dalam buku manual kendaraan Anda.

Bila Anda mengangkat mobil dengan dongkrak pada titik yang salah bisa merusak kendaraan dan bahkan menimbulkan risiko kecelakaan. Selain itu, jangan lupa untuk segera melepas dan memindahkan dongkrak setelah perbaikan selesai dilakukan.

  • Tool Kit

Tool kit atau kotak peralatan juga harus selalu dibawa saat berkendara. Kotak ini berisi kumpulan alat-alat dasar yang diperlukan untuk melakukan perbaikan kecil pada mobil.

Tool kit biasanya berisi kunci pas, obeng, tang, pisau lipat, dan beberapa alat lain yang mungkin dibutuhkan. Dengan tool kit yang lengkap, Anda dapat menangani masalah kecil seperti mengencangkan baut yang longgar atau mengganti lampu yang mati tanpa perlu bantuan bengkel.

Pastikan tool kit Anda selalu dalam kondisi lengkap dan siap digunakan. Beberapa alat tambahan yang mungkin berguna dalam tool kit yaitu  kabel jumper untuk baterai, senter, dan selotip tahan air. Dengan mengikuti tips otomotif ini, Anda bisa lebih siap menghadapi berbagai situasi darurat yang mungkin terjadi.

  • Segitiga Pengaman

Ini merupakan alat penting yang berfungsi memberikan peringatan pada pengendara lain saat mobil Anda mengalami kerusakan atau mogok di jalan. Biasanya, segitiga ini ditempatkan beberapa meter di daerah belakang mobil untuk memberitahu pengendara lain bahwa ada kendaraan yang berhenti di depan.

Saat menggunakan segitiga pengaman, pastikan untuk menempatkannya pada jarak yang cukup jauh dari mobil Anda, sesuai dengan kondisi jalan dan kecepatan lalu lintas. Di jalan raya, idealnya segitiga tersebut ditempatkan pada jarak 50 hingga 100 meter di belakang mobil.

  • APAR

APAR atau alat pemadam api ringan adalah alat yang sangat penting untuk mencegah kebakaran yang mungkin terjadi di dalam mobil. Kebakaran bisa disebabkan oleh berbagai hal, mulai dari korsleting listrik hingga kebocoran pada bahan bakar.

Memiliki APAR di dalam mobil dapat membantu Anda memadamkan api dengan cepat sebelum kebakaran menjadi lebih besar.

Demikian tips otomotif mengenai alat darurat yang harus selalu ada di dalam mobil. Dengan membawa beberapa perlengkapan di atas, Anda menjadi lebih siap menghadapi situasi darurat yang tidak terduga.

Continue Reading

Trending