Di Indonesia, umumnya terdapat yang namanya ilmu ekonomi mikro dan makro. Ilmu tersebut, umumnya lebih memfokuskan pada proses analisis serta pemahaman mengenai perilaku ekonomi di dalamnya.
Baik mikro maupun makro, umumnya memiliki perbedaan mendasar dari segi ruang lingkupnya. Akan tetapi, pada pembahasan berikut kami akan menjelaskan sejumlah perbedaan lain yang bisa Anda pahami nantinya.
Perbedaan Antara Ekonomi Mikro dan Makro yang Jarang Orang Ketahui
Dalam sistem ekonomi yang terjadi di suatu negara secara keseluruhan, penting bagi seseorang untuk memahami perbedaan antara mikro maupun makro. Pasalnya, keduanya biasanya sering kali dipelajari secara beriringan.
Berkaitan dengan hal tersebut, Anda dapat memahami sejumlah perbedaan ekonomi makro dan mikro dari berbagai aspek. Seperti misalnya definisi/pengertian, para pelaku yang terlibat, skala ekonomi sampai contoh penerapannya.
1. Definisi / Pengertian
Salah satu perbedaan yang bisa dipahami antara ekonomi mikro dan makro, yaitu dari segi definisi / pengertiannya. Khusus mikro, merupakan bidang studi tertentu yang memeriksa segala aktivitas ekonomi di dalamnya.
Baik itu dari pandangan pihak produsen, atau konsumen dengan menetapkan hal-hal tertentu. Seperti misalnya mengenai jumlah, harga sampai dengan alokasi sumber daya produksi di dalamnya.
Berbeda dengan makro, yang merupakan bidang studi khusus untuk meneliti segala aspek kegiatan perekonomian secara menyeluruh. Termasuk di dalamnya menyangkut soal kinerja, perilaku, serta proses pengambilan keputusan ekonomi.
2. Para Pelaku yang Terlibat
Anda dapat melihat perbedaan ekonomi mikro dan makro lainnya mengenai ekonomi mikro maupun, yakni dari segi para pelaku yang terlibat di dalamnya. Keduanya, umumnya memiliki perbedaan cukup signifikan yang bisa dipahami dengan mudah.
Pada mikro, biasanya para pelaku yang terlibat di dalamnya berupa konsumen dan para pelaku usaha saja. Di dalamnya biasanya terdapat aktivitas tertentu seperti jual-beli, bekerja dan lain-lain.
Sementara untuk makro, biasanya para pelaku ekonominya cenderung berskala lebih luas. Beberapa contohnya yakni seperti halnya konsumen, pelaku usaha, pemerintah sampai dengan masyarakat luar negeri.
3. Luas Skala Ekonomi
Perbedaan lain dari ekonomi mikro dan makro, bisa Anda lihat dari segi luas skala aktivitas yang dilakukannya. Dari keduanya, tentunya Anda sudah dapat memperkirakan mengenai luas skala ekonominya masing-masing.
Pada mikro, memiliki luas skala yang terbilang terbatas dan terjadi pada interaksi ekonomi konsumen maupun pelaku usaha saja. Terjadinya interaksi ini berupa perubahan harga, perbandingan penawaran maupun permintaan serta lain-lain.
Sementara untuk makro, luas skala ekonominya biasanya terjadi secara nasional. Hal ini bisa terlihat dari beberapa contoh di dalamnya seperti interaksi antar daerah, kebijakan bunga dan lain sebagainya.
4. Ruang Lingkup
Aspek ruang lingkup juga turut mempengaruhi ekonomi mikro maupun makro yang ada di suatu negara. Jika dilihat dari cabang ilmunya, mikro turut mengkaji perilaku para penjual ataupun pembeli.
Sehingga untuk ruang lingkupnya meliputi semua perilaku pembeli / konsumen dan produsen. Sikap maupun perilaku konsumen dapat dilihat dari penghasilan yang didapatkannya, sementara produsen lewat penawaran produknya.
Berbeda dengan makro yang memiliki ruang lingkung lebih luas. Yang mana, di dalamnya mencakup soal mekanisme bekerjanya perekonomian yang berhubungan dengan faktor produksi secara efisien.
5. Aspek Harga
Baik ekonomi mikro dan makro, memiliki perbedaan lain dari aspek harganya. Sehingga, Anda nantinya akan melihat bagaimana perbedaan di antara keduanya cukup dengan meninjau masalah harganya.
Dalam ekonomi khusus mikro, biasanya harga akan dihubungkan dengan tingkat harga secara keseluruhan. Adapun kondisi peninjauan harga tersebut, biasanya sering kali disebut dengan istilah agregat.
Lain halnya dengan makro, yang mana memiliki peninjauan harga sedikit berbeda dengan sebelumnya. Sebab, disini peninjauan harga dilakukan dari suatu komoditas atau barang-barang tertentu saja.
6. Tujuan Ekonominya
Seseorang dapat melihat aspek pembeda lain dari mikro maupun makro, yakni dari tujuan perekonomiannya. Untuk mikro, biasanya memiliki tujuan tersendiri dalam memahami bagaimana perilaku konsumen serta perusahaan.
Biasanya, hal ini akan sangat mempengaruhi pengambilan keputusan ekonomi ke depannya nanti. Di samping itu, juga dapat berpengaruh pada penetapan harga, jumlah barang serta jasa yang diperdagangkan.
Adapun untuk makro, bertujuan untuk memahami dan menganalisis perubahan ekonomi secara keseluruhan. Di dalamnya menyangkut soal inflasi, tingkat harga, pertumbuhan ekonomi, pendapatan nasional dan lain-lain.
7. Contoh Penerapan
Terakhir, ada perbedaan antara ekonomi mikro dan makro dari segi contoh penerapannya. Ketika Anda mengetahui contoh penerapan dari keduanya, tentunya akan lebih memahami apa yang menjadi pembedanya.
Contoh penerapan pada mikro, yaitu berupa kegiatan transaksi jual-beli, pekerjaan dan lain sebagainya. Sementara untuk makro, umumnya meliputi tindakan pemerintah dalam mengatur kebijakan khusus fiskal.
Seperti halnya kebijakan penetapan suku bunga, pengeluaran pemerintah sampai dengan regulasi pajak. Dari keduanya Anda bisa melihat secara signifikan, perbedaan di antara mikro maupun makro tersebut.
Baik mikro maupun makro, keduanya sama-sama turut mempengaruhi kegiatan perekonomian di suatu negara. Kendati demikian, antara ekonomi mikro dan makro tetap memiliki perbedaan signifikan dari segala aspek.