Connect with us

Sejarah

Penting! Asal-usul Paskibraka, Bagian Penting dari Sejarah Indonesia

Published

on

Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) memiliki peran yang penting dalam prosesi Upacara Hari Kemerdekaan Indonesia. Paskibraka bertugas mengibarkan dan menurunkan bendera sang Saka Merah Putih saat upacara yang digerlar setiap 17 Agustus.

Setiap upacara peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus, Anda mungkin selalu tertarik melihat Pasukan Pengibar Bendera Pusaka atau Paskibraka. Terbentuknya Paskibraka tidak terlepas dari sejarah Indonesia yang diawali dari tahun kemerdekaan Indonesia.

Selain sejarah terbentuknya, Anda tentu tertarik dengan perkembangan pemuda dan pemudi terbaik bangsa yang dilatih untuk menjadi Paskibraka. Untuk informasi lebih lengkap tentang Paskibraka ini, simak berikut ulasannya!

Fakta Asal Mula Paskibraka yang Jadi Bagian Sejarah Indonesia

Terbentuknya Paskibraka telah disebutkan di dalam Peraturan Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia Nomor 0065 Tahun 2015. Peraturan tersebut menyebutkan bahwa Paskibraka muncul bersamaan dengan Proklamasi Kemerdekaan RI, yaitu pada tanggal 17 Agustus 1945.

Namun, adakah sejarah dan fakta menarik lainnya tentang para pemuda pemudi pengibar bendera ini? Berikut ini ulasan menariknya untuk Anda:

  • Sejarah Awal Muncul Paskibraka

    Pada tahun 1946 di halaman Istana Presiden Gedung Agung, tepatnya saat mempersiapkan upacara kenegaraan peringatan Proklamasi Kemerdekaan RI, gagasan Paskibraka pertama kali muncul. Saat itu, orang yang pertama kali mencetuskan gagasan adalah Mayor Husein Mutahar.

    Diusulkan bahwa pengibaran Bendera Pusaka lebih baik dilakukan oleh pemuda bangsa Indonesia, yang mana tujuannya adalah untuk mendorong rasa persatuan bangsa. Waktu dan sumber yang serba terbatas waktu itu, akhirnya 3 perempuan dan 2 laki-laki dipilih menjadi Paskibraka pertama kali.

  • Asal-usul Nama

    Berbeda dengan gagasan yang sudah dicetuskan hampir 30 tahun lalu. Nama Paskibraka sendiri baru muncul pada tahun 1973. Tokoh penting dibalik nama ini adalah Idik Sulaeman, yang pada saat itu menjadi pembina pasukan pengibar bendera,

    Istilah Paskibraka terdiri dari, “pas” artinya pasukan, “kibra” yang berarti pengibar bendera, dan “ka” yang berarti pusaka. Istilah tersebut terus digunakan hingga sekarang, yang mana nilai-nilai kebangsaan dan cinta tanah air pun semakin berkembang.

  • Formasi dan Syarat Paskibraka

    Salah satu fakta unik dari formasi Paskibraka yang juga dicetuskan oleh Husein Mutahar pada tahun 1967. Kategori Paskibraka terdiri dari 17-8-45, yang mana Pasukan 17 yang berada di posisi paling depan dan bertugas untuk memandu dan mengiringi pasukan.

    Lalu, Pasukan 8 memiliki peran inti karena membawa serta mengibarkan bendera merah putih. Sedangkan, Pasukan 45 berada di paling belakang dan bertugas untuk pengawal dan pengaman kehormatan.

    Selain formasi Paskibraka yang penuh akan nilai sejarah Indonesia, menjadi seorang Paskibraka juga wajib memenuhi syarat. Misal, merupakan WNI, siswa kelas 10 minimal 15 hingga 19 tahun, memiliki berat dan tinggi badan yang ideal serta banyak syarat formal lainnya.

  • Julukan “Bapak” Paskibraka

    Terbentuknya Paskibraka dari awal hingga kini tentu tidak lepas dari peran seorang tokoh bernama Husein Mutahar. Merupakan seorang ajudan terpercaya Soekarno yang berasal dari Angkatan Laut, Husein Mutahar ingin mewujudkan pesan Soekarno agar upacara 17 Agustus 1946 berkesan.

    Penggunaan songkok atau peci pada Paskibraka juga tidak terlepas dari nilai Soekarno yang pada saat itu selalu menggunakannya. Tidak heran jika sampai saat ini komponen songkok tidak pernah terlepas dari pasukan Paskibraka.

  • Paskibraka Saat Ini

    Saat ini, pasukan Paskibraka wajib diseleksi terlebih dahulu dari SMA (Sekolah Menengah Atas) berkualitas di seluruh Indonesia. Dari sekolah menengah di Sabang hingga Merauke, dipilih secara ketat pemuda-pemudi terbaik Indonesia untuk menjadi bagian dari pasukan Paskibraka.

    Selain itu, biasanya pemuda-pemudi ini melakukan proses karantina dan latihan minimal 30 hari sebelum acara pengibaran Bendera Pusaka di Istana Negara. Pasukan Paskibraka tentu wajib menjunjung tinggi nilai kebangsaan, cinta tanah air dan rela berkorban untuk bangsa dan negara.

Itulah fakta-fakta menarik dari pasukan Paskibraka yang kemunculannya tidak terlepas dari perjuangan bangsa Indonesia. Sejarah Indonesia mencatat bahwa pembentukan pasukan Paskibraka ini merupakan bentuk kecintaan pada tanah air yang wajib dijunjung selama-lamanya.

Continue Reading

Sejarah

Sejarah Berdirinya PBB dan Tujuannya di Kancah Internasional

Published

on

Mungkin banyak dari kita sudah tahu apa itu PBB karena kerap muncul pada saat peristiwa besar terjadi, namun tahukah sejarah berdirinya PBB tersebut

Mungkin banyak dari kita sudah tahu apa itu PBB karena kerap muncul pada saat peristiwa besar terjadi, namun tahukah sejarah berdirinya PBB tersebut? Sayangnya memang tidak banyak orang mengetahui bagaimana asal-usulnya.

Seperti yang kita ketahui bahwa peran PBB yang paling banyak orang ketahui yaitu menjaga perdamaian di dunia internasional. Tidak heran apabila PBB selalu berperan penting ketika peristiwa besar di suatu negara.

Gagalnya Liga Bangsa-Bangsa dalam Mencegah Perang Dunia II

Berikut penjelasan tentang bagaimana cara kerja PBB dan sejarahnya!

Sebelumnya terbentuknya PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa), LBB (Liga Bangsa-Bangsa) sudah lebih dulu ada. Namun, peristiwa perang dunia II membuat tujuan-tujuan organisasi internasional tidak dapat terpenuhi.

Memang sejarah berdirinya PBB sendiri untuk membenahi kegagalan organisasi Liga Bangsa-bangsa. Kegagalan paling krusial yaitu ketika LBB tidak berhasil mencegah terjadinya perang besar-besarnya pada tahun 1939 sampai 1945 silam.

Adapun tujuan awal jika dilihat dari garis besarnya yakni menjamin perdamaian, namun kenyataannya peperangan besar justru terjadi. Berikutnya yaitu melenyapkan perang, di mana tujuan ini juga tidak tercapai.

Lalu, diplomasi antar negara, sayangnya dalam praktiknya juga perlu bisa tercapai secara efektif. Terakhir, menaati hukum serta perjanjian internasional, di mana kegagalan ini terletak pada kurangnya tegasan dalam setiap kebijakan.

Tentu ada penyebab mengapa gagalan semacam itu bisa terjadi, sehingga menyulut api pada perang dunia II. Salah satu penyebabnya karena pada saat itu, Liga Bangsa-Bangsa sendiri tidak memiliki angkatan bersenjata.

Selain itu aturan-aturan yang dicanangkan oleh LBB tidak benar-benar mengikat, sehingga banyak negara tidak menjalani keputusan dari organisasi. Bahkan tidak memberikan sanksi sebagai ketegasan organisasi, sehingga banyak negara melanggarnya.

Berakhirnya Liga Bangsa-Bangsa itulah yang menjadi awal sejarah berdirinya PBB, di mana organisasi tersebut berupaya memperbaiki kegagalan masa lalu. Memang pada dasarnya terbentuknya Perserikatan Bangsa-Bangsa memiliki tujuan serupa.

Bagaimana Sejarah Berdirinya PBB?

PBB sendiri merupakan organisasi terbesar di dunia, di mana jumlah keanggotaannya sampai sekarang mencapai 193 negara. Bahkan Indonesia juga menjadi bagian dari keanggotaan tersebut dan baru bergabung pada tahun 1950.

Dari awal mula sejarah berdirinya PBB sebagai bentuk pencegahan agar peristiwa perang besar sebelumnya tidak terjadi lagi. Oleh sebab itu, tujuan utama dari organisasi pengganti LBB yaitu untuk mencegah terjadinya perang dunia III.

Namun, tujuan lain dari PBB tidak hanya berhubungan dengan pencegahan perang saja, melainkan juga demi meningkatkan kerjasama antara negara. Hal itu demi dapat memecahkan masalah antara negara seperti masalah sosial, ekonomi, dan kemanusiaan.

Sedangkan rencana kongkrit terkait sejarah berdirinya PBB yakni masih dalam naungan Departemen Luar Negari Amerika Serikat yakni pada tahun 1939. Dalam hal ini, orang yang dipercaya pertama kali atas pemberian istilah PBB yaitu Franklin D. Roosevelt.

Lalu, istilah Perserikatan Bangsa-Bangsa atau United Nations resmi pertama kali pada 1 Januari 1942. Atas resminya istilah tersebut, 26 pemerintah negara akhirnya menandatangani empat kesepakatan yang masuk di dalam piagam Atlantik.

Adapun beberapa perjanjian yang tertulis di dalam piagam Atlantik tersebut yakni,

  1. Tidak Bisa Dibenarkan Tentang Usaha Memperluar Wilayah.
  2. Tiap bangsa bebas menentukan usahanya masing-masing.
  3. Tiap bangsa memiliki hal dalam berturut serta di dalam perdagangan internasional.
  4. Perdamaian harus tercipta demi membuat setiap bangsa bisa hidup bebas dari perasaan takut dan kemiskinan.

Lalu pada tanggal 25 April 1945, akhirnya menindaklanjuti Atlantic Charter tersebut, sehingga diadakan konferensi terkait Organisasi Internasional tersebut. sedangkan konferensi yang diadakan di San Francisco tersebut dihadiri oleh 50 negara dan beberapa organisasi non-pemerintah.

Sidang Umum Pertama Berdirinya PBB

Sidang umum pertama yang diwakili oleh 51 negara dan juga dewan keamanan menjadi awal sejarah berdirinya PBB. Persidangan tersebut berlangsung di Westminster Central Hall di negara Londong, dan berlangsung pada Januari 1946.

Lokasi kedudukan organisasi tersebut pertama kali menggunakan bangunan yang dimiliki oleh Sperry Gyroscope Corporation, Lake Succes, New York. Penempatan tersebut berlangsung mulai dari 1946 sampai dengan 1952.

Beralihnya penggunaan gedung tersebut ketika Markas Besar PBB di Manhattan usia dibangun. Meskipun begitu, semenjak berdirinya PBB sendiri bukan tanpa adanya perselisihan dan kritik dari beberapa anggota.

Banyak kontroversi dan juga kritik, di mana peristiwa tersebut melibatkan John Birch Society sebagai saingan awal PBB. Bahkan dirinya juga sempat berkampanye dengan menegaskan kalimat “get US out of the UN” di tahun 1959 silam.

Alasan kritik yang dilakukan oleh John Birch Society tersebut menganggap bahwa berdirinya PBB memiliki tujuan untuk mendirikan One World Government. Ia tidak sepakat apabila Perserikatan Bangsa-Bangsa pada akhirnya membentuk pemerintahan dunia.

Selain itu, Charles de Gaulle juga sempat menyindir dengan cara menyebutkan organisasi internasional tersebut dengan sebutan machin. Machin sendiri diartikan dengan mengungkapkan kata Si itu.

Dirinya tidak merasa yakin bahwa terbentuknya PBB mampu memberikan keamanan dan perdamaian secara global. Bisa dikatakan awal sejarah berdirinya PBB tersebut tidak sepenuhnya mulus seperti yang dibayangkan.

Continue Reading

Sejarah

Tempat Wisata Sejarah Indonesia Paling Ikonik, Wajib Dikunjungi!

Published

on

Ingin mencoba liburan yang menarik dan edukatif?

Negara Indonesia memiliki sejarah panjang yang tidak lepas dari peran penting para pejuang kemerdekaan di masa lalu. Untuk memahami lebih dalam tentang sejarah Indonesia, Anda bisa berkunjung langsung ke tempat bersejarah tersebut.

Selain menjadi spot berfoto yang menarik, berbagai destinasi ini juga dapat mengingatkan Anda akan pentingnya menghargai sejarah dan jasa para pahlawan serta meningkatkan semangat nasionalisme.

Berikut 7 Tempat Wisata Sejarah Indonesia yang Perlu Anda Tahu

7 pilihan tempat wisata sejarah Indonesia yang ikonik ini bisa Anda kunjungi!

Sebenarnya, ada banyak sekali destinasi bersejarah di Indonesia yang menjadi saksi bisu akan peristiwa di masa lalu. Namun, sebagai rekomendasi, berikut ini beberapa tempat yang perlu Anda tahu dan kunjungi:

Rumah Rengasdengklok

Salah satu tempat bersejarah yang tidak boleh dilewatkan adalah Rumah Rengasdengklok. Rumah ini menjadi saksi bisu dari peristiwa penculikan Bung Karno dan Bung Hatta menjelang proklamasi kemerdekaan Indonesia.

Inisiatif penculikan tersebut dilakukan oleh tokoh-tokoh muda progresif Indonesia untuk mencegah pengaruh Jepang terhadap proklamasi kemerdekaan. Itu sebabnya, momen tersebut disebut sebagai peristiwa Rengasdengklok.

Museum Perumusan Naskah Proklamasi

Dulunya, bangunan ini merupakan kediaman Laksamana Tadashi Maeda. Sesuai namanya, museum ini menjadi saksi dari momen penting dalam sejarah Indonesia ketika naskah proklamasi kemerdekaan disusun.

Berbagai benda bersejarah yang dahulu digunakan dalam proses perumusan naskah proklamasi masih tersimpan dengan baik di museum ini.

Melalui kunjungan ke museum ini, Anda dapat memahami lebih dalam tentang proses perumusan dokumen yang menjadi tonggak awal sejarah kemerdekaan Indonesia.

Tugu Proklamasi

Tugu Proklamasi adalah salah satu simbol kemerdekaan Indonesia yang juga tidak boleh dilewatkan. Di sinilah Ir. Soekarno dan Moh. Hatta membacakan teks proklamasi kemerdekaan Indonesia sebagai tanda awal dari kemerdekaan.

Meskipun rumah bersejarah tempat naskah proklamasi dibacakan telah lama dirobohkan, tetapi sebagai gantinya didirikan tiga monumen bersejarah yang melambangkan semangat perjuangan pada masa itu.

Hotel Majapahit

Dahulu, Hotel Majapahit dahulu dikenal dengan nama Hotel Yamato. Hotel ini menyimpan cerita heroik sejarah Indonesia terkait pertempuran antara pemuda Surabaya dengan Belanda.

Saat itu, pemuda Indonesia melawan penjajah Belanda dengan semangat juang yang membara, yang akhirnya memicu peristiwa 10 November 1945. Kini, tanggal tersebut diperingati sebagai Hari Pahlawan.

Benteng Fort Rotterdam

Benteng Fort Rotterdam ini pertama kali dibangun pada masa kekuasaan kerajaan Gowa-Tallo. Di bawah kendali Belanda, benteng ini digunakan sebagai pusat pertahanan dan perdagangan.

Kini, Benteng Fort Rotterdam menjadi salah satu objek wisata sejarah terbesar di Makassar. Di dalamnya terdapat banyak koleksi bersejarah yang menarik, termasuk naskah La Galigo yang diakui UNESCO sebagai Memory of The World.

Gedung Joeang 45

Dulunya, Gedung Joeang 45 merupakan hotel yang dikelola oleh keluarga Schomper. Gedung ini menjadi tempat penting dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia pada masa itu.

Sebab, di saat-saat kritis kemerdekaan, gedung ini sempat diambil alih oleh pemuda Indonesia untuk digunakan sebagai tempat pelatihan dan pendidikan. Itulah sebabnya bangunan hotel ini kemudian disebut sebagai Gedung Joeang/Juang.

Radio Republik Indonesia

Radio Republik Indonesia (RRI) memainkan peran penting dalam menyebarkan kabar mengenai proklamasi kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945.

Itu sebabnya, Radio Republik Indonesia merupakan salah satu sarana komunikasi yang krusial dalam memperjuangkan kemerdekaan bangsa.

Melalui siaran radio, berita tentang proklamasi kemerdekaan disampaikan kepada seluruh negeri, sehingga berhasil membangkitkan semangat juang dan patriotisme di kalangan rakyat untuk berani melawan penjajah.

Jika Anda masih bingung hendak berkunjung ke mana ketika liburan nanti, berbagai destinasi wisata sejarah Indonesia di atas bisa menjadi opsi yang menarik. Bila perlu, Anda bisa mengajak anak atau keluarga lainnya untuk menikmati perjalanan wisata edukatif.

Continue Reading

Sejarah

5 Fakta Menarik Gedung Sate, Saksi Bisu Sejarah Indonesia

Published

on

Untuk mengenang sejarah Indonesia, tidak harus selalu melalui buku. Anda juga bisa coba mengunjungi salah satu bangunan yang mengandung cerita bersejarah di Indonesia. Salah satunya yaitu Gedung Sate yang terletak di Bandung.

Gedung Sate merupakan bangunan ikonik Kota Bandung, Jawa Barat. Hingga saat ini, bangunan tersebut telah berdiri lebih dari 100 tahun. Dengan usianya yang panjang, tentu gedung ini menyimpan banyak fakta menarik yang mungkin belum Anda ketahui.

Bangunan Ikonik Bandung Gedung Sate Menjadi Bukti Sejarah Indonesia

Gedung Sate merupakan saksi bisu perjalanan sejarah kota Bandung, mulai dari masa penjajahan Belanda hingga kemerdekaan Indonesia. Berikut adalah beberapa fakta menarik tentang Gedung Sate yang mungkin belum Anda ketahui:

  • Gedung Sate adalah Bangunan Proyek Pemindahan Ibu Kota

    Gedung Sate dibangun pada masa pemerintahan Hindia Belanda, tepatnya pada tahun 1920. Bangunan ini merupakan salah satu bangunan yang masuk dalam proyek pemindahan ibu kota dari Batavia (Jakarta) ke Bandung.

    Pada saat itu, iklim Kota Bandung dinilai lebih sejuk dan nyaman daripada Batavia. Selain itu, Bandung juga memiliki lokasi yang strategis, yaitu di tengah-tengah Pulau Jawa. Namun, proyek pemindahan ibu kota tersebut akhirnya dibatalkan. Gedung Sate pun tetap menjadi bangunan pemerintahan di Bandung.

  • Memiliki Arsitektur Indo-Eropa

    Arsitektur Gedung Sate merupakan perpaduan antara gaya arsitektur Timur dan Barat. Gaya arsitektur Timur terlihat dari penggunaan ornamen-ornamen khas Nusantara, seperti ornamen sulur-suluran dan relief.

    Sedangkan gaya arsitektur Barat terlihat dari penggunaan pilar-pilar dan relung-relung bergaya Eropa. Ir. J. Gerber, seorang arsitek Belanda adalah perancang gedung ini. Tentunya dengan masukan dari maestro arsitek Belanda Dr. Hendrik Petrus Berlage.

  • Bentuk Atap Bermakna Filosofis

    Atap Gedung Sate berbentuk limas yang diapit oleh enam buah tiang. Bentuk ini memiliki makna sejarah Indonesia, yaitu melambangkan lima sila Pancasila dan enam provinsi di Indonesia yang pernah menjadi bagian dari Hindia Belanda. Selain itu, bentuk atap ini juga melambangkan gunungan wayang, yang merupakan simbol dari kejayaan dan keagungan.

  • Tahan Gempa

    Gedung Sate dirancang menggunakan persendian dengan jumlah banyak. Hal ini membuat gedung ini dapat tahan gempa hingga 9 SR. Jadi, tidak heran jika bangunan ini masih berdiri kokoh hingga saat ini. Gedung Sate juga memiliki sistem drainase yang baik. Sistem drainase ini berfungsi untuk mencegah air hujan menggenang di area gedung.

  • Peletakan Batu Pertama oleh Anak Kecil

    Sebelum populer dengan nama Gedung Sate, bangunan ini memiliki nama Gouverments Bedrijven atau GB. Rencana pembangunannya dimulai sejak tahun 1907, tapi pembangunan baru terlaksana pada 27 Juli 1920. Uniknya, peletakan batu pertama dilakukan oleh dua anak gadis Roelofsen en Coops. Hal ini dilakukan sebagai simbol kerja sama antara pusat dan kota.

    Dalam prosesnya, pembangunan Gedung Sate melibatkan 2000 tenaga kerja. 150 orang di antaranya merupakan pemahat batu nisan berkebangsaan China. Sementara itu, tenaga kerja lainnya terdiri dari tukang batu dan kuli kasar yang merupakan warga sekitar Kota Bandung. Pembangunan ini berlangsung selama 4 tahun dan memakan biaya sebanyak 6 juta gulden.

Itulah 5 fakta menarik tentang Gedung Sate Bandung yang belum diketahui banyak orang. Bila penasaran, Anda bisa mengunjungi saksi bisu sejarah Indonesia ini di Kota Bandung. Tepatnya, di Jalan Diponegoro Nomor 22, Citarum, Bandung Wetan, Kota Bandung,

Continue Reading

Trending